Jumat, 05 Februari 2016

Pentingnya Organisasi Profesi (Sebagai bagian kecil dari Kekuatan Pembangunan Ekonomi)

1)Sebagai sarana pemersatu anggota seprofesi dalam konteks positif untuk menjadi mitra pemerintah guna menghasilkan kemanfaatan bagi bangsa ditengah tantangan global
2)Menghimpun kekuatan sumber daya manusia guna memperoleh kekuatan pengembangan kompetensi (Keilmuan dan Keahlian)
3)Memudahkan alih teknologi yang terkait dengan profesionalisme profesi
4)Memercepat arus informasi dan komunikasi sesama profesi guna meningkatkan kesigapan dalam

Tantangan dan Peluang (tentang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya)


1.Indonesia merupakan negara yang paling berpotensi dan mumpuni dari segi  kuantitas. Indonesia menyumbangkan 40 % dari total penduduk ASEAN. 39 % PDB ASEAN berasal dari kantong PDB Indonesia.
2.70 % penduduk Indonesia berusia produktif.
3.Pertumbuhan ekonomi yang stabil dikisaran 6%
4.Kempemilikan sumber daya alam yang begitu melimpah (Perairan, Daratan)
5.Indonesia tergabung kedalam negara G-20 (negara 20 besar kekuatan ekonomi dunia)  dan ramalan berbagai pakar ekonomi yang meyebutkan Indonesia akan menjadi tujuh kekuatan ekonomi dunia di tahun 2030. 
 

Ancaman dan Kelemahan (tentang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya)


1.ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.

2.Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan 9 Negara ASEAN lainnya membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 tentu saja didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN.

3.Dimulainya AFAS (ASEAN Framework Aggreement on Services) yang  akan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan jasa  yang terkait  dengan  pembukaan  akses pasar (market access) dan penerapan perlakuan nasional untuk setiap node of supply.

Fakta dan Data (tentang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya) 2


5.Nilai IPM Indonesia pada 2012 meningkat menjadi 0,629, menjadikannya naik tiga posisi ke peringkat 121 dari peringkat 124 pada 2011 (0,624), dari 187 negaraMenduduki peringkat yang sama dengan Indonesia adalah Afrika Selatan dan Kiribati. Note : Singapura (18), Brunei (30), Malaysia (64), Thailand (103) dan Filipina (114)

6.Pendapatan perkapita, International Finance Corporation (IFC) menempatkan Indonesia di peringkat 121 dari 183 negara, turun dari 115 dari tahun sebelumnya. Peringkat ini masih dibawah negara-negara ASEAN lainnya yakni Singapura (ranking 1), Thailand (19), Malaysia (21), dan Vietnam (78).

Fakta dan Data (tentang Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Daya Saingnya) 1


1.Dalam laporan terbaru GII 2013, Indonesia menduduki ranking 85 dari 142 negara (Global Innovation Index).
2.Indonesia berada di peringkat ke-10 ekonomi dunia dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan World Bank atau Bank Dunia.
3.Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-16 dunia untuk kategori negara dengan perekonomian terbesar, mengalahkan Malaysia yang berada di posisi ke-36, Seperti dilansir dari Business Insider, Senin (17/6/2013)

Penjelasan Umum Organisasi PERTAABI

ARAH DAN TUJUAN ORGANISASI :

Pentingnya Organisasi Profesi
(Sebagai bagian kecil dari Kekuatan Pembangunan Ekonomi)

1)      Sebagai sarana pemersatu anggota seprofesi dalam konteks positif untuk menjadi mitra pemerintah guna menghasilkan kemanfaatan bagi bangsa ditengah tantangan global
2)      Menghimpun kekuatan sumber daya manusia guna memperoleh kekuatan pengembangan kompetensi (Keilmuan dan Keahlian)
3)      Memudahkan alih teknologi yang terkait dengan profesionalisme profesi
4)      Memercepat arus informasi dan komunikasi sesama profesi guna meningkatkan kesigapan dalam peningkatan daya saing global
5)      Meningkatkan peran kelompok atau komunitas didalam pemberian saran secara aktif dalam penyusunan kebijakan pemerintah yang berkeadilan dan untuk kemakmuran bangsa
6)      Sebagai kekuatan baru untuk berkontribusi riil dan mendorong komponen bangsa (masyarakat) agar menjadi Sumber Daya Manusia yang produktif, trampil dan siap bersaing dengan negara lain